Tes Otak Tiga Menit Dapat Deteksi Risiko Alzheimer Lebih Awal

5 days ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Tes Otak Tiga Menit Dapat Deteksi Risiko Alzheimer Lebih Awal Tes otak selama tiga menit(Nikola Scanlon/Brace Dementia Research)

SEBUAH tes singkat otak berdurasi tiga menit dapat mendeteksi masalah memori yang terkait dengan penyakit Alzheimer jauh sebelum diagnosis biasanya ditegakkan. Penemuan ini membuka peluang bagi identifikasi dini pasien yang paling mungkin mendapat manfaat dari obat baru untuk kondisi tersebut.

Dalam uji coba kecil, tes ini berhasil menandai gangguan memori spesifik pada orang dengan gangguan kognitif ringan (MCI), sehingga menunjukkan siapa yang berisiko lebih tinggi mengembangkan Alzheimer. Saat ini, uji coba dengan kelompok lebih besar sedang berlangsung.

Tes yang disebut Fastball merupakan bentuk elektroensefalogram (EEG) yang menggunakan sensor kecil di kulit kepala untuk merekam aktivitas listrik otak saat peserta menonton rangkaian gambar di layar. Tes ini menganalisis respons otomatis otak terhadap gambar yang pernah dilihat sebelumnya untuk mendeteksi gangguan memori.

“Ini menunjukkan bahwa pengukuran pasif baru kami terhadap memori, yang dikembangkan khusus untuk diagnosis Alzheimer, dapat sensitif mendeteksi individu berisiko tinggi yang belum terdiagnosis,” ujar Dr. George Stothart, ahli neurosains kognitif di University of Bath, tempat tes ini dikembangkan.

Uji coba, yang dilakukan bekerja sama dengan University of Bristol, melibatkan 54 orang dewasa sehat dan 52 pasien dengan MCI. Penderita MCI mengalami kesulitan dalam memori, berpikir, atau bahasa, namun tidak parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sebelum tes, peserta diperlihatkan delapan gambar dan diminta menyebutkan nama mereka, tanpa diarahkan untuk mengingat atau mencari gambar tersebut selama tes. Peneliti kemudian merekam aktivitas otak saat ratusan gambar muncul di layar, masing-masing selama sepertiga detik, dengan setiap gambar kelima adalah salah satu dari delapan gambar sebelumnya.

Hasilnya, peserta dengan amnestic MCI, yang memengaruhi kemampuan mengingat objek, menunjukkan respons yang lebih rendah dibandingkan orang sehat dan mereka dengan MCI non-amnestic. Kelompok amnestic MCI memiliki risiko jauh lebih tinggi mengembangkan Alzheimer dibanding MCI non-amnestic.

Tes ini tidak dapat memastikan siapa yang akan pasti mengidap Alzheimer. Namun, jika studi lebih besar mengonfirmasi temuan ini, tes ini bisa membantu dokter menilai lebih awal pasien yang berisiko tinggi dan menentukan siapa yang berpotensi mendapat manfaat dari obat Alzheimer terbaru seperti donanemab dan lecanemab.

Semua tes dilakukan di rumah peserta, yang menurut Stothart penting agar lebih mudah diakses dan mengurangi kecemasan. Hasil penelitian diterbitkan di jurnal Brain Communications.

Prof. Vladimir Litvak dari UCL’s Queen Square Institute of Neurology mengatakan, “Ini adalah langkah awal menuju pengembangan tes klinis yang berguna.” Langkah penting berikutnya adalah menentukan apakah tes ini bisa memprediksi perubahan kondisi seseorang seiring waktu dan membantu keputusan pengobatan.

Dr. Julia Dudley dari Alzheimer’s Research UK menambahkan, “Menarik melihat penelitian yang mencoba mendeteksi gangguan memori lebih awal. Obat Alzheimer baru lebih efektif bila diberikan pada tahap awal penyakit, sehingga diagnosis dini sangat penting. Studi jangka panjang dengan kelompok lebih besar dan beragam diperlukan untuk mengetahui apakah teknologi ini dapat memprediksi perkembangan gangguan memori. Gangguan memori juga bisa terkait kondisi kesehatan lain, bukan hanya demensia. Penelitian mendatang perlu menilai faktor-faktor lain yang memengaruhi hasil tes otak dan bagaimana tes ini bisa digunakan bersamaan dengan alat diagnosis lain, seperti tes kognitif dan darah.” (The Guardian/Z-2)

Read Entire Article