Purbaya Yudhi Sadewa Kritik Kebijakan Cukai Rokok 57 Persen

1 day ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan pandangannya mengenai tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau rokok yang menurutnya sangat tinggi. Ia menekankan kebijakan yang ditentukan oleh Pemerintah tidak boleh membunuh industri. 

Hal itu disampaikan di tengah masih ramainya dugaan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dilakukan salah satu perusahaan rokok terbesar di Jawa Timur. Besarnya tarif cukai rokok pun jadi salah satu faktor yang disorot dalam kasus tersebut. Purbaya pun melakukan diskusi dengan anak buahnya di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu.  

“Saya tanya (ke anak buahnya di Bea Cukai) ‘cukai rokok gimana, sekarang berapa?’ (dijawab) ‘rata-rata 57 persen’, (Purbaya menyebut) ‘tinggi amat, firaun lu? banyak banget’,” kata Purbaya kepada wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025). 

Lantas, dalam diskusi dengan Bea Cukai tersebut, Purbaya memberikan pertanyaan lanjutan jika kemungkinan tarif cukai rokok diturunkan. 

“Bukan saya mau turun ya, cuma diskusi, ‘kalau turun gimana?’, (dijawab) ‘kalau turun makin banyak income-nya’, ‘loh kenapa dinaikin kalau gitu?’,” lanjutnya. 

Purbaya menyebut, kebijakan tersebut bukan hanya soal pendapatan belaka, tetapi ada kebijakan di baliknya yang memang bertujuan untuk mengecilkan konsumsi rokok. Purbaya kemudian menyoroti, langkah mitigasi apa yang disiapkan jika industrinya kecil, yang otomatis menyebabkan tenaga kerja berkurang.

“Saya tanya, ‘kalau kamu desain untuk memperkecil industri kan pasti sudah dihitung dong berapa pengangguran yang terjadi, bisa dihitung kan pasti, makanya banyak yang dipecat kemarin kan di sana (perusahaan rokok di Jawa Timur). Terus mitigasinya apa? Apakah kita sudah buat program untuk memitigasi tenaga kerja yang menjadi nganggur, programnya apa dari Pemerintah?’ (Dijawab anak buahnya) ‘enggak ada’. (Purbaya menyebut) ‘loh kok enak?’,” ungkapnya. 

Dari adanya diskusi tersebut, Purbaya menilai selama ini Kemenkeu memang tidak memiliki program untuk bisa menyerap tenaga kerja yang menganggur. Hal itu dinilai akan membunuh industri. 

“Industri itu enggak boleh dibunuh, ini kan hanya menimbulkan orang susah aja. Tapi memang harus dibatasi rokok itu, paling enggak orang ngertilah risiko rokok seperti apa. Tapi enggak boleh dengan policy untuk membunuh industri rokok,” tuturnya. 

“Terus, tenaga kerja dibiarkan tanpa kebijakan bantuan dari Pemerintah, itu kan kebijakan yang enggak bertanggung jawab kan,” lanjutnya.

Purbaya menyebut, ia akan ke Jawa Timur untuk mengecek secara langsung kondisi industri rokok di kawasan tersebut.

“Saya akan ke Jawa Timur, akan ngomong sama industrinya,” tuturnya.  

Read Entire Article