Liputan6.com, Jakarta PSBS Biak menghadapi musim 2025/2026 BRI Super League dengan situasi yang jauh berbeda dibanding musim lalu. Jika pada musim 2024/2025 mereka dikenal sebagai tim promosi yang bertabur bintang, kini kesan 'mewah tak lagi melekat pada skuad berjuluk Badai Pasifik itu.
Musim lalu, PSBS datang sebagai juara Liga 2 dengan persiapan matang. Mereka menggelar pemusatan latihan di Bali dan mendatangkan sejumlah pemain top, terutama dari Papua.
Jeam Kelly Sroyer digaet dari Persik Kediri, Tood Rivaldo Ferre dikontrak, serta beberapa legiun asing sempat memperkuat tim, seperti Williams Lugo, Abel Arganaraz, dan Alexsandro Santos.
Namun, cerita itu berubah drastis musim ini. PSBS Biak tak terlihat aktif di bursa transfer, dan bila dibandingkan dengan klub-klub lain di kasta tertinggi, persiapan mereka bisa dibilang terlambat.
Meski begitu, perlahan mereka tetap membangun skuad kompetitif, termasuk mendatangkan pemain berpengalaman seperti Andre Oktaviansyah, Nurhidayat Haris, dan Ilham Udin Armaiyn. Dua nama asing anyar, Hwang Myung-hyun dan Sandro Embalo, juga sudah bergabung.
Tim Sederhana dengan Ambisi Realistis
Di kursi pelatih, PSBS Biak mempercayakan tongkat komando kepada Divaldo Alves. Sosok asal Portugal itu bukan nama baru di sepak bola Indonesia, dengan rekam jejak melatih Persita Tangerang dan Persik Kediri.
Tantangan besar menantinya musim ini, namun ia datang dengan sikap optimistis sekaligus realistis.
"Target utama tidak degradasi. Sebagai pelatih, target saya pribadi finis di top 10. Tapi kita harus realistis dengan kekuatan tim yang ada sekarang," ucap Divaldo Alves.
"Kita tak usah main cantik atau apa. Kita harus realistis dan jujur dengan fakta yang ada. Kalau kita bisa menghadapi situasi ini sangat bagus. Tapi saya percaya PSBS akan membuat semua orang kaget. Percaya sama saya. Karena kita sudah siapkan dengan rancangan di latihan dan uji coba," sambungnya.
PSBS Biak Bakal Jadi Tim Musafir
Tantangan PSBS Biak tak hanya soal komposisi skuad. Pada musim ini, mereka juga harus menjalani status sebagai tim musafir. Stadion Lukas Enembe tidak bisa digunakan sebagai markas utama, sehingga mereka memilih Stadion Maguwoharjo sebagai kandang sementara untuk BRI Super League 2025/2026.
Meski harus meninggalkan rumah sendiri, PSBS enggan menjadikan itu sebagai alasan untuk tampil melempem. Mereka tetap ingin menunjukkan karakter kuat dan permainan khas, di mana pun pertandingan digelar.
"Yang pasti mereka bermain di mana pun, mereka pasti akan menampilkan permainan sesuai dengan skill dan talenta mereka. Untuk hal itu tim kita sangat siap, mau main di mana baik home maupun away," kata Manajer PSBS Biak, Yan Artinus Mbaro.
Sumber: I.League