REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi menilai harga emas masih akan terus bergerak meningkat, meski saat ini cenderung stagnan. Ia memprediksi harga komoditas safe haven tersebut bakal menembus Rp 2,15 juta per gram.
“Harga emas akan bergerak di kisaran support 3,371 dolar AS per troy ons hingga resistance 3,435 dolar AS per troy ons dalam jangka pendek. Namun, dalam semester kedua 2025, saya optimistis harga emas dunia bisa mencapai 3.600 dolar AS per troy ons dan logam mulia di Rp 2.150.000 per gram,” ungkap Ibrahim.
Mengutip Bloomberg, harga emas dunia pada penutupan perdagangan akhir pekan ini berada di level 3.397,8 dolar AS per troy ons. Sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd), harga emas dunia mengalami peningkatan hampir 30 persen dari level 2.624,5 dolar AS per troy ons pada 31 Desember 2024.
Mengutip logammulia.com, harga logam mulia per 9 Agustus 2025 mencapai Rp 1.955.878 per gram. Angka tersebut telah melambung dari level sekitar Rp 1,3 jutaan pada 31 Desember 2024.
Ibrahim menjelaskan ada berbagai sentimen yang memengaruhi pergerakan harga emas, terutama banyak faktor dari luar negeri atau sentimen eksternal. Mulai dari dinamika geopolitik hingga kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).
“Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska untuk merundingkan akhir perang di Ukraina, ujar Trump pada hari Jumat. Trump membuat pengumuman yang sangat dinantikan tersebut di media sosial setelah ia mengatakan bahwa kedua belah pihak, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dapat menyelesaikan konflik tiga setengah tahun tersebut, yang dapat mengharuskan Ukraina menyerahkan wilayah yang signifikan,” ujar Ibrahim.
Berbicara kepada para wartawan di Gedung Putih pada Jumat sebelumnya, Trump mengisyaratkan kesepakatan tersebut akan melibatkan pertukaran wilayah. Trump menyebut akan ada pertukaran wilayah untuk kebaikan keduanya.
Namun, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada Sabtu bahwa Ukraina tidak dapat melanggar konstitusinya terkait masalah teritorial, dan menambahkan bahwa ‘Ukraina tidak akan menghadiahkan tanah mereka kepada penjajah’. Termasuk Krimea, Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhia, kepada Rusia.
Namun, Putin telah berulang kali mengatakan bahwa kesepakatan apapun mengharuskan Ukraina melepaskan beberapa wilayah yang telah direbut Rusia sejak 2014. “Potensi pertemuan ini kemungkinan tidak akan menghasilkan kesepakatan apapun, yang dapat berujung pada sanksi terhadap Rusia, dan hal tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Trump dan para pembeli minyak Rusia,” terangnya.
Pekan ini, Trump mengancam akan menaikkan tarif terhadap India jika negara itu terus membeli minyak Rusia. Trump juga mengatakan bahwa China, pembeli minyak mentah Rusia terbesar, dapat dikenakan tarif serupa dengan tarif yang dikenakan terhadap impor India.
“Selain itu, Timur Tengah memanas setelah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengonfirmasi rencana Israel untuk mengambil alih kendali Jalur Gaza sepenuhnya. Namun dia mengeklaim bahwa pihaknya pada akhirnya akan menyerahkan wilayah kantong Palestina itu kepada pasukan Arab yang bersahabat. Pemimpin rezim Zionis itu kembali menegaskan ambisinyaa untuk melenyapkan Hamas, di mana Kabinet Keamanan Israel sedang membahas perluasan ofensif 22 bulannya di Gaza,” lanjut Ibrahim.
Pada Kamis, Trump juga mengatakan akan mencalonkan Ketua Dewan Penasihat Ekonomi, Stephen Miran, untuk mengisi beberapa bulan terakhir kursi kosong di Federal Reserve, yang memicu ekspektasi akan kebijakan yang lebih dovish ke depannya. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya pinjaman konsumen dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta permintaan minyak.
Dengan berbagai sentimen yang ada, Ibrahim memproyeksikan harga emas dunia dapat mencapai level 3.460 dolar AS per troy ons pada pekan depan. Prediksi tersebut didukung analisis fundamental dan teknikal yang menunjukkan tren kenaikan harga. Hingga kemudian secara lebih luas, pada semester II 2025, harga emas dunia diproyeksikan tembus 3.600 dolar AS per troy ons. Harga logam mulia pun menyusul dengan prediksi tembus ke atas Rp 2 juta per gram.