Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiqlal, Kamis (5/9) pagi, dalam rangkaian kunjungan apostolik ke Indonesia. Paus bertemu dengan pemuka agama hingga tokoh nasional dalam kunjungan ini.
Paus sempat menyampaikan pidato. Ia menyinggung Indonesia yang merupakan salah satu negara yang memiliki tambang emas terbesar di dunia.
"Indonesia adalah negara besar mozaik budaya, suku bangsa, adat istiadat, keberagaman yang sangat kaya yang tercermin pula dalam keanekaragaman ekosistem dan lingkungan sekitarnya, dan jika benar kalian adalah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia," kata Paus.
Akan tetapi, Paus mengingatkan harta yang paling besar bukanlah tambang emas. Tetapi kerukunan untuk saling menghormati perbedaan.
"Ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai tetapi diselaraskan dalam kerukunan dan rasa saling menghormati," ucap Paus.
Paus berharap agar anugerah yang ada di Indonesia jangan sampai disia-siakan. Ia berdoa jangan sampai ada kaum muda terjerumus dalam kekerasan dan kegelapan.
"Jangan sia-siakan anugerah ini, jangan pernah memiskinkan diri kalian dari kekayaan yang besar ini, sebaliknya kembangkan dan wariskan terutama kepada kaum muda, semoga tidak ada seorang pun yang terjerumus dalam pesona fundamentalisme dan kekerasan," ucap Paus.
"Semoga semua orang justru terpesona oleh impian sebuah masyarakat dan kemanusiaan yang bebas, bersaudara, dan damai," kata Paus Fransiskus.
Paus mengapresiasi kepada seluruh masyarakat Indonesia karena sudah menyambut dirinya dengan penuh ramah-tamah.
"Terima kasih atas senyum ramah anda yang selalu terpancar di wajah anda, dan merupakan tanda kecantikan dan keterbukaan batin anda, semoga Allah melestarikan anugerah ini dan dengan pertolongan dan berkatnya, maju terus Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Terima kasih," kata Paus.