Mengenang KH Imam Aziz Lewat Dua Buku dan Cerita Para Sahabat

10 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Acara Launching dan Diskusi Buku: Mengenang KH Imam Aziz di Pesantren Bumi Cendekia, Gombang, Sleman, Jumat (17/10). Foto: Pandangan Jogja/Gigih Imanadi Darma

Seratus hari wafatnya KH Muhammad Imam Aziz, seorang tokoh Nahdlatul Ulama yang juga Dewan Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia Yogyakarta, diperingati dengan peluncuran dua buku dan temu sahabat bertajuk “Launching dan Diskusi Buku: Mengenang KH Imam Aziz” di Pesantren Bumi Cendekia, Gombang, Sleman, Jumat (17/10).

Acara ini menjadi ruang pertemuan bagi para sahabat, murid, dan kolega untuk mengenang pemikiran serta keteladanan pendiri LKiS tersebut.

Dua buku yang diluncurkan berjudul “Jejak Kiai Rakjat (KH Imam Aziz dalam Kenangan)” dan “Sik Apik Dianggo, Sik Elek Diguang (Teologi Rekonsiliasi Gerakan Sosial dan NU Masa Depan)”.

Buku pertama berisi tulisan kenangan dari para sahabat, murid, dan keluarga, sementara buku kedua merupakan kumpulan karya Imam Aziz sejak masa muda hingga akhir hayat.

“Ketika seratus hari beliau wafat, banyak sekali tulisan kenangan bertebaran di media sosial. Dari situ kami merasa penting untuk mengumpulkannya agar tak hilang begitu saja,” ujar Heru Prasetia, penyunting buku sekaligus murid KH Imam Aziz, Jumat (17/10).

Menurut Heru, kedua buku itu menjadi dokumentasi penting bagi generasi muda untuk memahami cara berpikir dan semangat kebangsaan almarhum.

“Kalau ingin mengenal Mas Imam secara utuh, dua buku ini bisa jadi pintu awal,” tambahnya.

Penjembatan Tradisi dan Modernitas

Poster acara Launching dan Diskusi Buku: Mengenang KH Imam Aziz di Pesantren Bumi Cendekia, Gombang, Sleman, Jumat (17/10). Foto: Dok. Istimewa

Dalam sesi diskusi, I Made Supriatma, sahabat lama sekaligus antropolog, menyebut KH Imam Aziz sebagai sosok yang mampu menjembatani tradisi dan modernitas tanpa kehilangan akar.

“Mas Imam mencintai tradisi bukan untuk dipertahankan secara kaku, tetapi dijadikan sumber inspirasi agar kita bisa menjadi modern tanpa tercerabut dari akar,” katanya.

Ia menilai Imam Aziz sebagai figur moral yang gelisah setiap melihat ketidakadilan.

“Mas Imam itu tampak kalem, tapi di dalamnya ada inti nilai yang kokoh, moralitas yang tidak tergoyahkan,” ucapnya.

Arif Aris Mundayat, pakar antropologi dan dosen Universitas Sebelas Maret (UNS), menyebut karya Imam Aziz sebagai bentuk manifesto moral seorang ulama yang menulis dengan hati.

“Beliau menulis bukan sekadar refleksi intelektual, tetapi dari kedalaman hati,” ujarnya.

Menurut Aris, Imam Aziz menawarkan gagasan teologi rekonsiliasi—pendekatan moral untuk menyembuhkan luka sejarah dan sosial bangsa.

“Mas Imam mengajak kita membangun rekonsiliasi berbasis hati dan kemanusiaan, bukan semata politik,” katanya.

Pemikiran Membumi dan Tak Mengejar Panggung

Dari kalangan Nahdlatul Ulama, Alissa Wahid, Direktur Jaringan Gusdurian, mengenang Imam Aziz sebagai sosok yang tidak ...

Read Entire Article