Setelah absen selama satu dekade, Presiden Indonesia akhirnya dijadwalkan kembali hadir dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tahun ini, Presiden Prabowo Subianto menjadi sosok yang akan mewakili Indonesia dalam forum bergengsi dunia tersebut.
kumparan dan beberapa rombongan media dari Indonesia berkesempatan meninjau langsung suasana Markas Besar PBB di New York, Sabtu (20/9), dua hari sebelum agenda penting itu digelar.
Rombongan berangkat dari hotel tempat menginap pada pukul 08.30 waktu setempat, dan sekitar setengah jam kemudian tiba di Markas Besar PBB yang terletak di 42 Street Avenue.
Dengan bekal ID khusus untuk peliputan, kami bersiap melewati serangkaian pemeriksaan ketat. Tepat pukul 10.00, kami memasuki kompleks PBB melalui gerbang 46, yang menjadi akses resmi bagi delegasi dan jurnalis.
Langkah pertama membawa kami melewati Rose Garden, sebuah taman mungil yang berada di sisi kompleks. Dari ruang media yang terletak tidak jauh dari sana, pemandangan ikonik New York langsung menyambut: Queensboro Bridge di sisi timur dan Brooklyn Bridge di sisi selatan tampak jelas.
Di dalam ruang media sendiri, deretan bangku telah disusun rapi, menanti diisi para jurnalis dari seluruh penjuru dunia yang akan meliput jalannya sidang umum.
Dari ruang media, kami kemudian diarahkan menuju lantai tiga Markas Besar PBB. Di sana terdapat akses menuju balkon yang nantinya akan digunakan untuk meliput kehadiran para kepala negara, termasuk Prabowo. Namun, akses balkon belum resmi dibuka sehingga area itu hanya bisa dilihat dari luar.
Perjalanan berlanjut menuju ruang konferensi utama, yaitu ruang sidang yang akan menampung total 193 negara anggota. Dalam forum tersebut, diperkirakan sekitar 150 kepala negara akan hadir langsung, meski jumlah pastinya masih bisa berubah. Bagi yang berhalangan, biasanya delegasi masing-masing akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri.
Sistem penempatan kursi pun menarik untuk diperhatikan. Posisi duduk ditentukan melalui undian dengan format alfabetis. Tahun ini, Niger menempati barisan paling depan, sementara Indonesia berada di baris ke-14 sisi kanan podium.
Kami juga sempat melihat beberapa ruangan bilateral yang telah disediakan oleh PBB untuk nantinya akan menjadi pertemuan beberapa kepala negara di tengah-tengah sidang umum PBB.
Ruangan itu dibentuk dengan luas kurang lebih 3.5m x 3m yang dibangun dari partisi. Di dalamnya ada 6 bangku yang saling berhadapan dan 2 sofa yang berjajar. Di tengahnya ada meja kayu ukuran 1.5m x 0.5m. Di sudut ruangan ada tempat sampah berwarna biru.
Melihat langsung venue Sidang Umum PBB memberi gambaran betapa pentingnya forum ini. Bukan hanya sekadar ajang diplomasi, tetapi juga simbol kehadiran negara di panggung global.
Bagi Indonesia, kehadiran Presiden Prabowo akan menjadi momentum penting, mengingat absennya presiden RI selama 10 tahun terakhir dalam forum internasional ini.