Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, mandi terasa seperti aktivitas yang melelahkan. Namun, bagi sebagian lainnya, justru mandi menjadi momen menyenangkan untuk menyegarkan diri.
Selain membersihkan tubuh dari kotoran, mandi juga membantu memulihkan energi dan membuat semangat kembali tumbuh. Tidak heran jika banyak yang bertanya-tanya, mandi yang baik berapa kali sehari agar tubuh tetap sehat dan nyaman.
Pertanyaan mengenai seberapa sering seseorang perlu mandi memang sering muncul. Bagaimana tidak? Tidak ada aturan baku yang mengatur waktu mandi yang ideal. Beberapa orang memilih mandi lebih sering, sementara yang lain cukup sekali sehari. Inilah yang kemudian menimbulkan perdebatan soal mandi yang baik berapa kali sehari.
Bagi mereka yang mandi terlalu sering, ada anggapan bahwa kebiasaan itu berlebihan atau terlalu bersih. Sebaliknya, orang yang jarang mandi sering dicap jorok. Padahal, kebutuhan mandi setiap orang berbeda-beda. Lantas, mandi yang baik berapa kali sehari sebenarnya?
Dilansir dari WebMD pada Minggu, 17 Agustus 2025, banyak dokter berpendapat bahwa mandi setiap hari baik-baik saja, terutama jika tidak menimbulkan masalah pada kulit. Namun, bagi sebagian orang lainnya, mandi dua hingga tiga kali seminggu sudah cukup untuk menjaga kesehatan.
Apa yang Terjadi Jika Terlalu Sering Mandi?
Aktivitas harian juga berpengaruh. Mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan tentu membutuhkan mandi lebih sering dibandingkan dengan orang yang lebih banyak berdiam diri di dalam rumah.
Artinya, mandi yang baik berapa kali sehari bisa berbeda antara orang yang aktif di luar dan orang yang lebih sering di dalam ruangan.
Secara alami, kulit memiliki lapisan pelindung berupa minyak serta bakteri baik yang membantu menjaga kelembapan dan melindungi tubuh dari kuman. Jika terlalu sering mandi dengan sabun keras, lapisan ini bisa rusak.
Akibatnya, kulit menjadi kering, gatal, hingga iritasi. Jadi, dalam mempertimbangkan mandi yang baik berapa kali sehari, penting juga memperhatikan kesehatan kulit.
Masalah kulit yang terlalu kering bahkan bisa menyebabkan pecah-pecah. Kondisi ini membuat kuman dan alergen lebih mudah masuk, memicu infeksi maupun reaksi alergi.
Inilah mengapa, jawaban dari pertanyaan mandi yang baik berapa kali sehari bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga kesehatan kulit.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh manusia sebenarnya membutuhkan rangsangan dari kuman, termasuk yang hidup di kulit, untuk membentuk antibodi.
Jika kulit terus-menerus digosok dan dibersihkan secara berlebihan, kesempatan tubuh untuk membangun antibodi akan berkurang.
Maka dari itu, mandi yang baik berapa kali sehari sebaiknya disesuaikan agar keseimbangan tetap terjaga.
Penggunaan sabun antibakteri pun tidak selalu dianjurkan. Alih-alih melindungi, sabun jenis ini bisa menghilangkan perlindungan alami kulit.
Karena itulah, banyak dokter anak maupun spesialis kulit menyarankan agar anak-anak tidak perlu dimandikan setiap hari.
Jadi, mandi yang baik berapa kali sehari bagi anak bisa berbeda dengan orang dewasa, tergantung kondisi kulit dan aktivitasnya.
Apa yang Terjadi Jika Jarang Mandi?
Masalah yang paling jelas muncul saat jarang mandi tentu adalah bau badan. Meskipun jalan-jalan dengan bau badan yang menyengat tidak berbahaya, tapi ini akan memengaruhi hubungan sosial dengan orang-orang di rumah, sekolah, dan tempat kerja.
Selain masalah bau badan, beberapa masalah kesehatan dan kulit bisa muncul. Ketika tidak mandi, minyak akan menumpuk, penumpukan ini akan menyebabkan bakteri penyebab jerawat menumpuk.
Kotoran dan sel kulit dapat memperparah masalah ini dengan menyumbat pori-pori, intinya kurang mandi bisa menyebabkan lebih banyak jerawat.
Penumpukkan minyak juga dapat menyebbakan masalah kulit lainnya, seperti ketombe dan eksim.
Berapa Lama Harus Mandi?
Tidak semua waktu untuk mandi sama. Membilas badan dengan cepat setiap hari tidak sama dengan mandi selama satu jam dengan berendam di bak mandi. Semakin lama menghabiskan waktu di dalam air, semakin buruk efeknya pada rambut dan kulit.
Lakukanlah mandi selama tiga hingga lima menit dengan berfokus pada bagian tubuh yang penting, seperti ketiak, selangkangan, dan wajah.
Tidak perlu menggosok setiap inci kulit, keculi telah melakukan aktivitas berguling-guling di tanah.
Bagi kebanyakan orang, keramas setiap hari pun tidak diperlukan. Sebanyak dua hingga tiga kali seminggu sudah cukup untuk membersihkan rambut. Jika rambut berminyak, memungkinkan untuk membutuhkan keramas lebih sering.
Suhu air juga berpengaruh. Air panas akan terasa nyaman saat cuaca dingin, tetapi lebih cenderung membuat kulit kering dan gatal.
Wewangian dan aroma juga dapat menarik kelembapan kulit. Jadi, penting untuk mempertimbangkan pilihan sabun dan pembersih yang lembut.