Luka di Gaza Belum Sembuh, Israel Sudah Menikam Diri Sendiri: Perpecahan Internal

12 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Warga berbagai negara mengecam Israel karena melakukan genosida.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel sedang menghadapi badai dari dalam—bukan hanya ancaman roket dari Gaza, tetapi juga perpecahan yang merayap di jantung negerinya sendiri.

Ketegangan antara militer dan pemerintah, benturan ideologi antara kaum sekuler dan religius, hingga protes besar-besaran yang mengguncang Tel Aviv, semuanya memperlihatkan satu hal: negara yang dulu dipandang solid dalam keamanan dan politik kini sedang retak dari dalam.

Pertanyaannya, apakah perpecahan ini akan menjadi krisis sementara, atau justru awal runtuhnya “mitos kekuatan” Israel dari dalam tubuhnya sendiri?

Data survei komprehensif terhadap 4.000 warga Israel selama dua tahun terakhir mengungkap transformasi dramatis: dari 77% yang percaya ancaman eksternal mempersatukan bangsa di awal perang Oktober 2023, hanya tersisa 34% yang masih memegang keyakinan tersebut.

Yang lebih mencengangkan, 61% responden kini menilai ancaman terbesar justru datang dari dalam negeri sendiri - polarisasi politik, perpecahan sosial, dan eskalasi kekerasan politik - yang dianggap lebih berbahaya daripada semua ancaman Iran, Hamas, dan Hizbullah sekalipun.

Menurut Dr. Nimrod Nir, psikolog politik dari Universitas Ibrani yang memimpin penelitian ini, perang justru berfungsi sebagai katalisator yang memperdalam retakan sosial alih-alih menyembuhkannya, menciptakan "konsensus dangkal yang seperti lapisan tipis di atas gunung berapi politik yang telah membara selama bertahun-tahun," sebagaimana diberitakan Al Jazeera.

Krisis kepercayaan ini terefleksi dalam perpecahan mendasar mengenai masa depan keamanan Israel. Survei menunjukkan 66% warga Israel percaya stabilitas jangka panjang hanya dapat dicapai melalui kombinasi pencapaian militer dan kesepakatan politik, sementara 53% pemilih koalisi pemerintah tetap bersikukuh pada opsi superioritas militer tanpa kompromi.

Polaritas ini mengonfirmasi temuan Dr. Nir bahwa masyarakat Israel kini terpecah oleh pertanyaan-pertanyaan eksistensial: "Siapa yang bertanggung jawab atas kegagalan ini? Siapa yang akan menanggung konsekuensinya? Dan mampukah kepercayaan yang rusak antarwarga Israel dipulihkan?"

Read Entire Article