Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono(Dok. Humas Kementerian Koperasi)
MENTERI Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menyebut program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kelurahan) Merah Putih dirancang untuk memotong rantai pasok yang panjang dan mahal. Dengan demikian, nilai tambah tidak lagi berhenti pada para perantara, tetapi kembali kepada produsen dan masyarakat desa.
"Kita menghadirkan Koperasi Hub dan Kopdes Merah Putih sebagai simpul penghubung, distribusi menjadi lebih efisien, harga lebih terjangkau, dan kesejahteraan pelaku usaha rakyat meningkat," kata Ferry pada acara BIG (Bisnis Indonesia Group) Conference bertema Arah Kebijakan Membangun Ekonomi Kerakyatan 2026: Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, di Jakarta, Senin (8/12).
Kopdes/Kel Merah Putih, lanjut Ferry, dirancang sebagai alat untuk membangun beberapa lini kegiatan bisnis dalam rangka kemandirian pangan dan energi nasional.
"Kedaulatan pangan itu impornya dikurangi, semua barang harus dari sumber daya alam kita sendiri, diproses kita sendiri, dibiayai kita sendiri. Itu yang dinamakan kedaulatan pangan dan energi," terangnya.
Dengan adanya Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry meyakini bahwa akan muncul industri pascapanen, hasil panen akan dikeringkan melalui alat dryer di Kopdes/Kel Merah Putih. Selain itu, hasil produk dan buah-buahan nantinya juga bakal dilengkapi dengan alat pengatur suhu agar kualitas tetap terjaga (cold storage).
"Hasil tangkapan ikan nelayan juga bisa disimpan di cold storage. Bahkan, Kopdes bisa menyediakan solar dan es batu untuk keperluan nelayan melaut," imbuh Ferry.
Dengan munculnya aneka industri, tambah Ferry, hal tersebut tentu akan menciptakan banyak lapangan kerja. "Presiden Prabowo Subianto menginginkan ekonomi rakyat kembali berdaulat melalui koperasi," tegasnya.
Oleh karena itu, ia pun menjabarkan tiga fungsi Kopdes/Kel Merah Putih. Fungsi pertama, Kopdes/Kel Merah Putih bakal menjadi penyalur dan penjual barang-barang kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Fungsi kedua, Kopdes/Kel Merah Putih akan berfungsi sebagai offtaker hasil produk masyarakat desa, sepertin tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
Fungsi ketiga, Kopdes/Kel Merah Putih diyakini bisa menjadi instrumen yang paling terbawah untuk bisa mengefektifkan seluruh kegiatan pemerintah pusat, termasuk kegiatan Bansos, BLT, maupun bantuan pangan non-tunai, ataupun pemberian barang-barang bersubsidi kepada masyarakat (pupuk, elpiji 3 kilogram, dan minyak goreng). (Fal/E-1)

1 day ago
3





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381302/original/077708900_1760500278-iphone_lazadaa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5372910/original/069895800_1759804328-CampfireCookinginAnotherWorld_S2_Teaser_16x9_3840x2160.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379938/original/084405000_1760409684-1_MODENA_berbagi_inovasi_untuk_mendorong_gaya_hidup_berkelanjutan_dalam_Indonesia_International_Sustainability_Forum_2025.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5379794/original/002341800_1760368721-Harga_Vivo_X300_Pro_01.jpeg)
English (US) ·