Konsumsi Pekerja Informal Topang Pertumbuhan Ekonomi

3 hours ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 tercatat sebesar 5,12 persen secara tahunan (yoy), sedikit lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya. Menurut Chief Indonesia and India Economist HSBC Global Research Pranjul Bhandari, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II ditopang konsumsi kelompok pekerja sektor informal yang semakin aktif belanja seiring meredanya inflasi.

Pranjul menjelaskan, peningkatan konsumsi sektor informal menjadi kunci stabilitas pertumbuhan pada kuartal tersebut. Ia menyebutkan bahwa saat data PDB kuartal II diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka 5,1 persen tidak mengejutkan pihaknya karena sektor informal memang menunjukkan perbaikan.

“Banyak yang bertanya, apakah ekonomi Indonesia benar-benar meningkat? Jawaban saya, ya, jika melihat sektor informal dan konsumen massal, kondisinya membaik dibanding tahun lalu,” kata Pranjul dalam media briefing secara daring dari Jakarta, Jumat (8/8/2025).

Ia memaparkan bahwa pekerja sektor informal di Indonesia umumnya terkait dengan aktivitas pertanian dan usaha kecil. Kelompok ini mencakup sekitar 60 persen tenaga kerja nasional dan menyumbang 55 persen dari total konsumsi domestik.

Menurut riset HSBC, konsumsi sektor informal cenderung meningkat saat inflasi menurun, karena mereka lebih sensitif terhadap perubahan harga. Selain itu, stimulus fiskal dan membaiknya produksi pertanian turut mendorong daya beli kelompok ini.

Sebaliknya, konsumsi dari pekerja formal justru menunjukkan pelemahan. Pekerja formal yang bekerja di perusahaan besar dan memiliki keamanan kerja lebih tinggi hanya mewakili 40 persen tenaga kerja, namun menyumbang 45 persen konsumsi nasional.

“Ini (sektor informal) memberikan kestabilan pada konsumsi, meski konsumsi kelas atas lebih lemah, yang terlihat dari masih lemahnya penjualan mobil penumpang, transaksi kartu kredit, dan impor barang tahan lama. Namun konsumsi massal membaik, dan inilah yang menjaga angka PDB tetap kuat pada kuartal II di akhir Juni,” ujar Pranjul.

Meski demikian, Pranjul menilai pertumbuhan tersebut belum cukup karena kesenjangan output (output gap) Indonesia masih negatif. HSBC mencatat bahwa PDB saat ini masih sekitar 7,5 persen di bawah tren sebelum pandemi.

“Kita butuh pertumbuhan lebih tinggi dalam jangka panjang untuk menutup gap ini. Pertumbuhan ekonomi kuartal II adalah awal yang baik, tetapi kita butuh angka yang lebih tinggi lagi pada kuartal-kuartal berikutnya,” ucapnya.

Untuk menjawab tantangan itu, menurut Pranjul, investasi korporasi perlu ditingkatkan agar kapasitas produksi bertambah dan lapangan kerja dengan upah tinggi bisa tercipta.

“Saat ini, investasi korporasi belum tinggi. Banyak perusahaan yang lebih memilih menabung daripada berinvestasi. Pertanyaannya, apa yang dapat mendorong mereka untuk berinvestasi? Ini menjadi tantangan, tidak hanya bagi Indonesia, tapi bagi banyak negara lain,” ujarnya.

Ia menambahkan, ketidakpastian tarif, termasuk tarif tinggi Amerika Serikat terhadap negara-negara ASEAN, bisa menekan pertumbuhan jangka pendek. Namun dalam jangka menengah, situasi ini menjadi peluang jika Indonesia mampu menarik investor melalui reformasi dan peningkatan daya saing.

Dengan perbaikan infrastruktur, perluasan tenaga kerja terampil, serta kemudahan berusaha, Pranjul menilai Indonesia bisa memperbesar skala ekspor manufaktur seperti tekstil, pakaian, alas kaki, dan furnitur. Hal ini juga berpotensi mendatangkan investasi asing langsung dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

sumber : Antara

Read Entire Article