Selasa 15 April 2025 menjadi awal mula kisah petaka Nonik, bukan nama sebenarnya dimulai. Hari itu tiba-tiba seseorang dengan nomor tak dikenal memasukkan nomor WhatsApp-nya ke dalam grup berkedok investasi dengan nama ‘Kunci Sukses Kekayaan’.
Tak seperti biasanya yang selalu keluar atau menolak undangan grup tak dikenal, hari itu Nonik tertarik untuk bergabung dengan grup yang berisikan puluhan anggota yang tak pernah kenal satu sama lain.
Rasa curiga saat awal bergabung sempat menyelimuti Nonik. Ia sempat menanyakan tujuan dari dari undangan grup ini kepada asisten Hengki. Hengki alias HL merupakan otak atau mentor investasi yang diduga ‘bodong’ ini.
“Awalnya kan, ngakunya dari Mirae [Sekuritas]. Terus awal-awalnya tuh, dua bulan pertama itu dia April sampai Mei membahas tentang saham,” jelas Nonik kepada kumparan, Selasa (16/9).
Tak hanya saham, topik investasi lain yang dibahas seperti emas, obligasi, hingga kripto. Seiring berjalannya waktu, pembahasan Henki merujuk pada kripto. Menurut Hengki, sekitar bulan Juni hingga Agustus pasar saham mengalami guncangan dahsyat.
Hengki selalu menekankan aset kripto merupakan solusi di tengah guncangan pasar saham. Setiap kali memperdagangkan (trading) kripto Hengki selalu menunjukkan imbal hasil yang tinggi.
Bahkan, menurut Nonik, Hengki tak pernah gagal saat trading kripto. Ini lah yang semakin membuat Nonik percaya dengan Hengki untuk terus mengikuti instruksi selanjutnya.
“Pak HL mengatakan bahwa bitcoin merupakan investasi safe haven selain emas,” jelas dia.
Usai Hengki kerap menunjukkan keuntungan selangit dari aset kripto, Nonik semakin yakin dengan proyek investasi di kripto. Pada awal Juni Henki mulai memperkenalkan Bronx sebagai platform investasi kripto (exchange crypto) dari Amerika Serikat (AS).
Menurut pengakuan Hengki, Bronx ini telah mendapat mendapat lisensi dari SEC (lembaga regulator sekuritas dan bursa USA) dan lisensi MSB (Money Services Business), yang dikenal sebagai lembaga perizinan paling ketat di industri finansial.
Setelah saling berinteraksi untuk mempelajari investasi di aset kripto, Hengki kembali mengajak AS untuk bergabung di grup dengan nama ‘Nusantara’. Menurut AS, anggota grup ini sekitar 87 orang.
Namun, untuk bergabung di grup ini, AS diminta untuk berkomitmen memberikan keuntungan 5 persen dari trading untuk mendukung proyek perdagangan kripto melalui sistem Artificial Intelligence (AI) yang digagas oleh Hengki.
Belum selesai, syarat lain untuk bergabung grup ini yaitu harus memiliki dana USD 100.000 atau sekitar Rp 1,6 miliar (kurs Rp 16.440 per Dolar AS diakses pukul 22.44 WIB). AS pun mendaftar grup tersebut.