Sepanjang Januari hingga November 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah mengangkut 521.698 ton komoditas perkebunan. Volume besar ini dinilai menjadi fondasi bagi tersedianya kebutuhan pangan dan produk turunan yang digunakan masyarakat pada puncak musim liburan natal 2025 dan tahun baru 2026 (Nataru).
Vice President Corporate Communication KAI, Anne Purba, menjelaskan kelancaran angkutan perkebunan sangat berpengaruh terhadap keseimbangan kebutuhan masyarakat, mulai dari bahan pangan, minyak goreng, makanan olahan, hingga barang-barang rumah tangga yang permintaannya meningkat pada akhir tahun.
“Setiap perjalanan kereta barang membawa manfaat yang langsung dirasakan keluarga Indonesia. Kelancaran distribusi komoditas perkebunan membantu menjaga aktivitas ekonomi tetap bergerak menjelang Nataru,” ujar Anne melalui keterangan tertulis, Sabtu (6/12).
Puncak angkutan terjadi pada Januari 2025 dengan volume 59.514 ton, menunjukkan ritme distribusi yang stabil sejak awal tahun. Kinerja ini memberi kepastian pasokan bagi industri pengolahan yang mengandalkan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah sebagai bahan dasar. CPO menjadi komponen utama dalam produksi minyak goreng, margarin, biskuit, mi instan, sabun, kosmetik, hingga biodiesel yang digunakan masyarakat setiap hari.
Sebagian besar angkutan perkebunan berpusat di Sumatra Utara, wilayah yang menjadi sentra sawit nasional. Kereta api dipilih industri karena mampu mengangkut volume besar secara efisien, menjaga ketepatan waktu, dan mendukung kestabilan rantai pasokan menuju pelabuhan serta pabrik pengolahan.
Anne menekankan distribusi perkebunan yang berjalan lancar berdampak langsung bagi rumah tangga. Ketersediaan minyak goreng dan produk pangan selama periode Nataru sangat dipengaruhi kelancaran aliran CPO ke industri pengolahan.
“Ketika masyarakat menikmati hidangan akhir tahun atau menggunakan produk sehari-hari, ada peran kereta api yang menjaga aliran bahan baku tetap sampai ke pabrik dan pusat distribusi,” ungkap Anne.
Anne menuturkan kebermanfaatan angkutan perkebunan juga dirasakan oleh petani dan pelaku ekonomi daerah. Industri sawit yang menyerap banyak tenaga kerja memperoleh kepastian distribusi yang memperkuat produktivitas. Dengan moda angkutan yang lebih andal, produsen dapat menyusun rencana produksi secara lebih stabil sehingga memberikan dampak ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar sentra perkebunan.
“Setiap ton komoditas yang bergerak melalui rel membawa arti bagi keluarga Indonesia. Kelancaran distribusi menjadi bagian dari upaya kami menjaga kebutuhan masyarakat tetap tersedia, sekaligus memastikan suasana natal dan tahun baru berlangsung hangat dan nyaman bagi semua,” tutur Anne.

18 hours ago
7






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381302/original/077708900_1760500278-iphone_lazadaa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5372910/original/069895800_1759804328-CampfireCookinginAnotherWorld_S2_Teaser_16x9_3840x2160.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379938/original/084405000_1760409684-1_MODENA_berbagi_inovasi_untuk_mendorong_gaya_hidup_berkelanjutan_dalam_Indonesia_International_Sustainability_Forum_2025.jpg)
English (US) ·