Tokyo (ANTARA) - Sebuah jet tempur F-2A milik Pasukan Bela Diri Udara Jepang (ASDF) jatuh di Laut Pasifik, lepas pantai timur Jepang, pada Kamis (7/8) saat menjalani latihan.
Sang pilot, yang berusia 30-an, berhasil melontarkan diri sebelum pesawat itu jatuh di lepas pantai Prefektur Ibaraki sekitar pukul 12.35 waktu setempat, menurut ASDF.
Sebagai tindak lanjut, ASDF menghentikan sementara seluruh operasional 90 jet tempur F-2, kecuali untuk misi mendesak seperti pelanggaran wilayah udara.
Jet tempur satu kursi itu lepas landas dari Pangkalan Udara Hyakuri sekitar pukul 11.45 pagi (13.45 WIB).
Pilot sempat melaporkan adanya gangguan saat berada sekitar 150 kilometer timur laut dari pangkalan, dan saat itu dia tengah terbang bersama satu jet F-2A lainnya.
Bagian dari badan pesawat telah ditemukan di lokasi kejadian dan ASDF memastikan tidak ada kerusakan pada kapal atau benda lain di perairan sekitarnya.
Baca juga: Rusia-China gelar latihan militer bersama di Laut Jepang
Insiden tersebut menambah deretan kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat militer Jepang dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Mei lalu, dua awak ASDF tewas ketika sebuah pesawat latih T-4 jatuh ke dalam waduk di Prefektur Aichi.
Kepala Staf ASDF Takehiro Morita menyampaikan permintaan maaf dalam konferensi pers di Tokyo dan berjanji akan mengusut penyebab insiden itu "secara menyeluruh."
F-2 adalah jet tempur multiperan yang dikembangkan oleh Mitsubishi Heavy Industries Jepang dan Lockheed Martin AS. Pesawat ini dibuat khusus untuk ASDF dan pertama kali melakukan penerbangan perdana pada 7 Oktober 1995
Sumber: Kyodo/OANA
Baca juga: Pesawat ringan FASI PK S216 jatuh di Kabupaten Bogor, pilot meninggal
Baca juga: Pesawat latih AU Bangladesh jatuh di kampus, 19 tewas dan 100 terluka
Baca juga: Pesawat Angara Airlines jatuh di Rusia, 50 orang diduga tewas
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.