
Anggota Brimob Polda Metro Jaya, Kompol Cosmas Kaju Gae, dipecat dari Polri terkait dengan kasus kematian pengendara ojol, Affan Kurniawan (21) yang ditabrak kemudian dilindas menggunakan mobil rantis Brimob.
"Pemberhentian Tidak Dengan Hormat atau PTDH sebagai anggota Polri," kata Majelis Sidang Etik di TNCC Polri pada Rabu (3/9).
Aksi penabrakan dan pelindasan terhadap Affan terjadi saat demo ricuh di wilayah Pejompongan beberapa waktu lalu. Momen saat Affan ditabrak kemudian dilindas viral di media sosial. Terlihat, Affan diduga terjatuh di tengah jalan kemudian ditabrak dan dilindas mobil rantis Brimob Polda Metro Jaya.
Usai menabrak Affan, mobil itu malah tetap melaju dan dikejar oleh warga dan pengendara ojol lainnya. Massa sempat melempari mobil dengan batu dan kayu. Namun demikian, mobil seakan tak menggubris dan tetap melaju.
Total ada tujuh anggota Brimob yang terlibat menabrak dan melindas Affan hingga tewas yakni Kompol Cosmas Kaju Gae, Bripka Rohmat, Briptu Danang, Bripda Mardin, Bharada Jana Edi, dan Bharaka Yohanes David, dan Aipda M. Rohyani.
Kompol Cosmas Tak Ada Niat Buat Orang Celaka

Cosmas sempat menangis saat mendengar putusan itu.
"Dengan kejadian atau peristiwa bukan menjadi niat sungguh-sungguh demi Tuhan bukan ada niat untuk membuat orang celaka," kata Cosmas usai mendengarkan putusan etik di ruang sidang TNCC Polri, Rabu (3/9).
Tangis Cosmas langsung pecah. Menurutnya, ia tidak bisa menghindari peristiwa yang sudah terjadi.
"Tapi bukan maksud dan tujuan kami, tujuan kami melaksanakan tugas totalitas demi negara dan bangsa, menjaga ketertiban dan keselamatan, demi keamanan ketertiban umum," ujar Cosmas sambil menangis.
Minta Maaf ke Pimpinan dan Anggota Polri

Danyon Resimen 4 Korps Brimob itu meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta anggota Polri usai disanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
"Kesempatan ini pula saya mohon maaf ke pimpinan Polri atau rekan-rekan Polri yang sedang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban umum, kalau mungkin sudah membuat rekan-rekan atau pimpinan Polri menjadi pekerjaan yang banyak mengorbankan waktu dan tenaga, tapi bukan maksud dan tujuan kami," kata Cosmas sembari menangis di ruangan sidang etik di TNCC Polri, Rabu (3/9).
Cosmas mengaku bukan tujuannya membuat Polri susah. Dia hanya menjalankan tugas menjaga ketertiban umum.
"Tujuan kami hanya melaksanakan tugas, totalitas menjaga negara dan bangsa menjaga ketertiban dan keselamatan demi ketertiban umum," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Cosmas juga berbelasungkawa kepada Affan dan keluarga atas peristiwa yang terjadi. Dia mengaku peristiwa itu di luar dugaannya.
"Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada korban Affan Kurniawan serta keluarga besar, sungguh-sungguh di luar dugaan," kata dia.
"Saya mengetahui ketika korban meninggal, ketika video viral, dan kami tidak mengetahui pada peristiwa dan kejadian tersebut. Setelah kejadian video viral kami ketahui setelah beberapa jam berikutnya melalui medsos," sambungnya.
Kata Cosmas usai Dipecat

“Ketua sidang kode etik, sesungguhnya saya hanya melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai perintah institusi dan perintah komandan, secara totalitas untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum juga keselamatan seluruh anggota yang saya wakili. Walaupun juga dengan risiko yang begitu besar,” kata dia.
Cosmas menyebut, insiden itu sama sekali bukan niatnya.
“Dengan kejadian atau peristiwa bukan menjadi niat sungguh-sungguh, demi Tuhan bukan ada niat untuk membuat orang celaka, tetapi sebaliknya namun peristiwa itu sudah terjadi,” ucapnya.

Ia menambahkan, tujuan utamanya hanya melaksanakan tanggung jawab untuk negara.
“Tujuan kami hanya melaksanakan tugas, totalitas menjaga negara dan bangsa, menjaga ketertiban dan keselamatan demi ketertiban umum,” katanya.
Di akhir sidang, Cosmas menyatakan akan mempertimbangkan keputusan tersebut lebih lanjut.
“Ketua sidang yang mulia, ketua sidang kode etik, dengan keputusan ini, saya akan berpikir-pikir dulu dan saya akan koordinasi dan bicara dengan keluarga besar. Salam hormat saya,” ujarnya.
****
#JagaIndonesiaLewatFakta kumparan mengajak masyarakat lebih kritis, berperan aktif, bijak, dan berpegang pada fakta dalam menghadapi isu bangsa, dari politik, ekonomi, hingga budaya. Dengan fakta, kita jaga Indonesia bersama.