Liputan6.com, Jakarta Arsenal memulai musim ini dengan catatan gemilang. Skuad asuhan Mikel Arteta tampil solid dan tak terkalahkan di pekan-pekan awal Premier League, tepatnya melawan Manchester United dan Leeds United.
Namun rekor positif itu terhenti di Anfield. The Gunners akhirnya tumbang saat menghadapi Liverpool sebelum jeda internasional.
Kekalahan tersebut menjadi bahan evaluasi besar. Mantan bek Arsenal, Gael Clichy, ikut angkat suara dan melontarkan kritik tajam.
Menurutnya, kekalahan itu bukan sekadar soal hasil, tapi lebih pada mentalitas dan cara Arsenal menghadapi laga besar.
Clichy Bandingkan Arsenal Arteta dan Era Wenger
Clichy menyoroti perubahan filosofi permainan Arsenal. Menurutnya, apa yang ditampilkan Arsenal saat ini jauh berbeda dengan era emas Arsene Wenger.
Ia menilai Arsenal di bawah Wenger dikenal karena gaya menyerang atraktif. Sementara bersama Arteta, mereka lebih fokus pada ketahanan dan efektivitas.
Clichy bahkan menyebut, identitas lama Arsenal seakan memudar. Ia melihat tim kini lebih sering dibicarakan karena kekuatan bertahan, bukan lagi kualitas menyerang.
Berbicara kepada Metro, Clichy menegaskan: "Arsenal sedang menuju titik di mana ide dan jati diri sepak bola Arsene Wenger tidak lagi terlihat. Kita tidak lagi membicarakan seberapa bagus Arsenal bermain akhir-akhir ini, kita membicarakan betapa sulitnya mereka ditembus atau betapa impresifnya mereka dalam situasi bola mati."
"Jangan salah paham, ini fantastis dan merupakan bagian dari permainan yang perlu Anda manfaatkan, tetapi jika kita berbicara tentang Arsenal dulu dan Arsenal sekarang, tidak ada yang bisa dibandingkan lagi," serunya.
Kurang Ambisi, Terlihat Saat Lawan Liverpool
Lebih jauh, Clichy menuding Arsenal kekurangan ambisi. Menurutnya, itu terlihat jelas ketika menghadapi Liverpool di Anfield.
Alih-alih tampil untuk menang, The Gunners justru bermain aman. Clichy merasa Arsenal terlalu puas dengan hasil imbang, padahal kesempatan meraih tiga poin terbuka.
Mentalitas ini, lanjutnya, bisa menjadi penghalang besar jika Arsenal ingin benar-benar merebut gelar Premier League. Ia menilai juara butuh keberanian, bukan sekadar bertahan.
"Kita harus menerima bahwa manajer menginginkan sesuatu yang berbeda. Dan mungkin dengan pemain sayap dan penyerang yang kita miliki, kita akan melihat lebih banyak gaya lama ini. Tapi kita juga harus mengatakannya apa adanya – kita mungkin juga melihat kurangnya ambisi dari Arsenal sebagai klub dan dari Mikel," bebernya.
"Ketika Anda melihat pertandingan melawan Liverpool, Anda dapat melihat tim yang tidak peduli untuk menang tetapi tim yang bersemangat untuk tidak kalah. Ini sangat halus tetapi ini adalah perbedaan yang sangat besar bagi tim yang bersaing memperebutkan gelar," ujar Clichy.
(Metro)