Film Pengepungan di Bukit Duri Segera Tayang di Prime Video

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses besar di layar lebar, film "Pengepungan di Bukit Duri" karya sutradara Joko Anwar akan tayang perdana secara eksklusif di Prime Video pada 15 Agustus mendatang.

Film ini sebelumnya telah mencetak prestasi impresif dengan menarik lebih dari 1,8 juta penonton di bioskop Indonesia sejak dirilis pada 17 April lalu.

Diproduksi oleh Come and See Pictures untuk Amazon MGM Studios, "Pengepungan di Bukit Duri" menandai sejarah baru dalam perfilman nasional.

Seperti disebutkan dalam rilis yang diterima Liputan6.com, film ini menjadi film Indonesia pertama yang diproduksi langsung untuk studio global tersebut oleh rumah produksi asal Asia Tenggara.

Film "Pengepungan di Bukti Duri" ini akan tersedia untuk penonton di Indonesia melalui platform Prime Video dan lebih di 240 negara lainnya.

Berlatar tahun 2027, Pengepungan di Bukit Duri mengikuti perjalanan Edwin (Morgan Oey). Delapan belas tahun setelah menyaksikan penyerangan terhadap kakaknya dalam sebuah kerusuhan, Edwin bertekad untuk memenuhi permintaan terakhir sang kakak—menemukan anak yang lahir dari peristiwa tragis tersebut.

Pencariannya membawanya menjadi guru di SMA Duri, sebuah sekolah untuk anak-anak bermasalah. Di sana, Edwin harus menghadapi murid-murid paling beringas sambil terus mencari keponakannya.

Saat akhirnya dia menemukan sang keponakan, kerusuhan lain pecah, menjebak mereka di dalam sekolah dan memaksa mereka bertarung demi bertahan hidup melawan sekelompok murid brutal yang mengincar nyawa mereka.

Film ini tidak hanya menyajikan ketegangan intens, tetapi juga menyorot isu-isu sosial yang relevan dengan lanskap Indonesia masa kini. Inilah yang membuat Pengepungan di Bukit Duri menjadi salah satu film yang paling banyak diperbincangkan tahun ini, baik oleh penonton umum maupun pengamat industri.

Deretan aktor muda berbakat turut menghidupkan cerita ini, di antaranya Hana Pitrashata Malasan dan Omara Esteghlal bersama Morgan Oey sebagai pemeran utama.

Penampilan kuat juga datang dari Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, dan Farandika yang memperkuat dinamika cerita dan emosi dalam film.