Moms, apakah anak Anda termasuk yang lebih mudah tenang dan tidak rewel ketika berada di pelukan ayahnya? Ya, sebagian anak ada yang lebih 'anteng' dan kalem saat digendong sang ayah, meski sebelumnya sedang heboh menangis.
Hal serupa juga dialami ibu dengan akun Instagram @ve.idn. Sang ibu membagikan pengalamannya di klinik gigi ketika anaknya menangis, tubuhnya menegang dan menolak diperiksa. Ia berusaha menenangkan si kecil dengan berbagai cara seperti membelai, membujuk hingga memeluk. Namun, tangis itu tak kunjung reda. Hingga ayahnya datang, menggendong si kecil dengan tenang. Ajaib, dalam hitungan detik, tangisnya mereda. Ia mulai mau membuka mulut, dan pemeriksaan berjalan lancar.
Kisah yang dibagikan tersebut menuai banyak reaksi. Tak sedikit orang tua yang pernah merasakan hal serupa di mana anaknya lebih cepat tenang di pelukan ayah ketimbang ibu. Banyak juga yang lantas bertanya-tanya, apakah artinya si kecil lebih dekat dengan ayah ketimbang ibu? Padahal setiap hari anak lebih sering bersama ibunya.
Lantas, benarkah anak memang lebih mudah ditenangkan oleh sosok ayah?
Mitos atau Fakta: Anak Lebih Tenang saat Bersama Ayah
Moms, menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Rosdiana Setyaningrum, ini adalah hal yang wajar. Fenomena ini tidak serta-merta menunjukkan bahwa anak lebih dekat dengan ayah.
“Kebetulan saja, anaknya lebih tenang dengan ayahnya. Karena ada yang merasa lebih nyaman dengan ayah, ibu, atau bahkan kedua-duanya.” jelas Rosdiana kepada kumparanMOM, (16/10) .
Ia menegaskan bahwa kenyamanan anak tidak selalu ditentukan oleh kedekatan emosional tunggal dengan salah satu orang tua. Bisa jadi, pada momen tertentu, kehadiran ayah menjadi udara segar ketika anak sudah terlalu lama distimulasi secara emosional oleh ibu.
“Tapi balik lagi, kan tidak semua ibu itu lebih cepat panik. Jadi tergantung karakter masing-masing.” tambah Rosdiana
Rosdiana juga mengatakan bahwa dalam pola pengasuhan, ayah dan ibu sering kali menampilkan karakter yang berbeda.
“Umumnya ayah menuntut anak menjadi mandiri, sementara ibu cenderung lebih melayani. Karena itu, kadang anak terlihat lebih ‘nurut’ pada ayah,” ujarnya.
Namun, kata Rosdiana, yang paling penting bukan siapa yang lebih bisa menenangkan, melainkan bagaimana keduanya terlibat seimbang dalam pengasuhan.
“Anak itu harus dekat dengan kedua orang tuanya, supaya saat dewasa bisa berkomunikasi baik dengan keduanya,” tutup Rosdiana.