#AmdarGanteng
Pernah gak sih agan main game dari developer Tiongkok, entah itu mobile atau PC, terus mikir:
Yes! Itulah yang disebut Wuxia, genre klasik khas negeri tirai bambu yang jadi andalan di banyak game mereka. Tapi, pernah penasaran gak, kenapa tema ini bisa mendominasi hampir semua game dari sana? Yuk, kita kulik sama-sama di thread santai ini!
Halo Agan dan Sista
“Kok karakternya jago kungfu semua sih?!”
Atau:
“Kenapa ini gamenya isinya orang salto terbang di udara pake pedang dan jubah angin berkibar?”
#1. Budaya Tiongkok Emang Udah Nancep Sama Dunia Persilatan
Quote:
sumber
“Bukan cuma jurus, tapi filosofi hidup juga.”
GanSist, budaya bela diri itu udah kayak nasi goreng di Indonesia, semua suka, semua kenal. Dari kecil orang Tiongkok udah dikenalin sama kisah kayak Condor Heroes, Smiling Proud Wanderer, dan ratusan novel Wuxia legendaris. Jadi ketika mereka bikin game, otomatis yang kepikiran ya dunia kungfu dan jagoan berilmu tinggi.
#2. Pasarnya Emang Demen Wuxia
Quote:
sumber
“Permintaan tinggi, ya dikasih terus.”
Gak heran kalau studio game sana fokus ke genre ini. Soalnya, orang Tiongkok suka banget sama game yang penuh jurus pamungkas, duel 1 lawan 1, dan sekolah-sekolah bela diri. Bahkan sistem PvP, leveling, dan crafting-nya aja dibalut dengan istilah kungfu. Serasa hidup di dunia Return of the Condor Heroes, Gan!
#3. Karakter Wuxia = Kebebasan, Cinta, dan Kekuatan
Quote:
sumber
“Siapa sih yang gak pengen bisa lari di atas air dan melayang di awan?”
Karakter di dunia Wuxia itu bebas banget. Gak terikat kerajaan, gak tunduk pada raja, tapi tetap punya prinsip. Mereka keliling dunia, jatuh cinta sama cewek musuh, lalu menyatu dengan langit dan bumi—romantis dan badass dalam satu paket. Aura inilah yang bikin gamer ketagihan dan gak gampang move on dari genre ini.
#4. Bisa Pakai Ulang Aset = Hemat Biaya
Quote:
sumber
“Kostum kuno, jurus pedang, gunung berkabut… itu-itu lagi? Iya, tapi tetep keren!”
Studio game di Tiongkok pinter banget, Gan. Mereka bisa pakai ulang aset kayak pohon pinus, pagoda, bahkan animasi jurus tangan kosong dari game sebelumnya. Jadi, lebih cepet dan murah buat produksi game baru. Tinggal ganti cerita dikit, update skill, kelar deh game baru. Gak heran tiap bulan bisa rilis judul baru terus.
#5. Laku di Luar Negeri, Apalagi di Asia Tenggara
Quote:
sumber
“Indonesia, Vietnam, Thailand… semua tumbuh besar nonton film Jet Li dan Donnie Yen.”
Walaupun Wuxia itu lokal banget, ternyata digemari juga sama gamer luar, terutama Asia. Kita aja dulu sering nonton To Liong To atau Pendekar Ulat Sutra tiap sore di TV, kan? Nah, nostalgia itu dimanfaatkan sama publisher buat ngejual game ke luar negeri. Terjemahin dikit, dub suara, langsung cuan. Strategi jitu!
Jadi, kalau GanSist ngelihat game baru dari China dan isinya jurus-jurus silat plus soundtrack seruling sendu… itu udah defaultnya! Dan selama pasar masih cinta, studio bakal terus ngegas bikin game semacam ini.
Thanks and see you next thread GanSist.
“Selama orang Tiongkok masih cinta kungfu, Wuxia bakal terus hidup di game mereka.”